Tuesday, May 6, 2008

Ketika Lampu Merah menyala

Ketika lampu merah di persimpangan jalan menyala, saya pun segera menghentikan laju kendaraan (motor) tepat dibelakang garis putih bersama-sama pengendara motor yang lain, sementara di seberang saya terlihat seorang pengendara motor berhenti di depan ‘zebra cross’ sambil meraung-raungkan motornya. Sedikit demi sedikit si pengendara tadi mulai menjalankan motor dan bushhhhhh…motor melesat, sementara lampu merah masih tetap menyala.

Melihat kejadian ini, selintas terbesit dalam benak saya ‘betapa tidak sabarnya’ orang itu, dan ‘betapa tidak disiplinnya’ cara-cara seperti itu. Lampu merah pun padam dan semua pengendara yang tadi berhenti mulai menjalankan kendaraannya.
Saya teringat akan suatu slogan “taatilah rambu-rambu lalu lintas”, Ternyata slogan-slogan itu ‘memang’ benar-benar slogan, sementara pelaksanaannya masih dipertanyakan?
Saya sering mendengar dari teman-teman sesama biker ‘taat kalau ada aparat’.

Ketaatan kita di jalan raya selama ini masih dibatasi oleh frame ‘kalau ada aparat/polisi’, sementara kalau tidak ada aparat, kita bebas semau kita menjalankan motor bahkan kalau perlu semua rambu lalu lintas dilabrak…suatu pola pikir tidak mendidik.

Banyaknya pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas, selain berkaitan dengan kualitas pendidikan yang dialaminya, juga dipengaruhi oleh sikap lingkungan yang terbiasa melanggar, bahkan aparatnya pun ada yang sering melakukan kesalahan/pelanggaran.

Cobalah lihat, ketika anda menjalankan motor berapa banyak orang yang tidak pakai helm, tetapi tidak pernah ditilang. Padahal dalam peraturan tentang lalu-lintas ‘siapapun yang tidak berhelm ketika naik motor aka ditilang”…gak ada realisasi.

Lalu mana tanggung jawab kita semua untuk menegakkan aturan, kalau kita sendiri tidak berusaha untuk sadar diri menjalankannya?

0 comments:

 

WHEN SUHENG TALK... Template by Ipietoon Cute Blog Design