Tuesday, December 25, 2007

Pendidikan Karakter (Bagian 1)

November 19th, 2007

Beberapa waktu yang lalu, lewat milis dan pembicaraan dengan orang-orang dekatku ada suatu fenomena yang aneh. Ceritanya ada seorang dosen asal Indonesia yang sengaja mencari pekerjaan di Malaysia sini untuk menghindarkan anaknya dari pengaruh negatif sekolah di Indonesia. Sedangkan ada juga orang Malaysia sini, yang ingin sekali anaknya sekolah di Indonesia supaya anaknya terhindar dari pengaruh negatif sekolah di Malaysia. Jadi mana yang benar nih?

Coba kita lihat satu-satu. Dosen asal Indonesia itu merasa takut melihat pergaulan anak di sekolah Indonesia yang makin liar. Hal-hal seperti narkoba, pergaulan bebas, dan perilaku negatif lainnya membuat dirinya merasa harus mengeluarkan anaknya dari Indonesia. Maklumlah, beliau sebelum ini tinggal di Jakarta, ibukotanya Indonesia. Sekarang beliau menyekolahkan anaknya di sekolah internasional di ibukota salah satu propinsi di Malaysia (di sini disebut negeri).

Sedangkan orang Malaysia yang ingin sekali menyekolahkan anaknya di Indonesia adalah orang yang dulu pernah belajar atau kuliah di Indonesia. Salah satunya pernah belajar di fakultas kedokteran unpad. Pada waktu sekolah dulu, dia berinteraksi dengan para pejuang (maksudnya aktivis) yang menurut dia, jauh lebih pintar dari dia. Tapi para pejuang ini harus mencari sendiri keperluan untuk sekolah mereka, dibandingkan dia yang hidup enak karena dibiayai oleh pemerintah Malaysia. Soalnya, tau sendiri kan di Indonesia ngga banyak yang beruntung memiliki ortu yang sanggup membiayai sekolah atau dapat meraih beasiswa.

Orang yang lain, merasa sekolah di Malaysia sini menghalangi perkembangan kemampuan sosial. Sekolah dibiayai sangat murah, sehingga mungkin dirasa bukanlah sesuatu yang berharga. Ngga perlu kerja keras, semua bisa sekolah. Bayangkan dengan hanya membayar 120 ringgit (mungkin sekitar 300ribu rupiah) sudah dapat bersekolah selama setahun lengkap dengan buku-buku pelajarannya. Cuma itu aja untuk daftar sekolah di sini. Selain itu untuk murid-murid yang berprestasi, sekolah sudah diasramakan. Mungkin inilah yang membuat kurangnya semangat berjuang dan bersosialisasi.

Pikir-punya pikir, kayaknya hal ini berhubungan erat dengan pendidikan karakter. Bagaimana ya caranya mendidik karakter anak-anak menjadi pejantan pejuang tangguh agar mereka dapat menjalani hidup mereka dengan baik? Regardless bagaimanapun keadaan lingkungan mereka yang penuh dengan tantangan dan resiko mereka bisa hidup dengan baik dan malah mungkin membawa kebaikan bagi lingkungannya.

Cuma pendidikan karakter bukanlah menjadi menu utama pendidikan di kebanyakan sekolah. Umumnya kan ke arah IQ gitu lah. Bukan EQ atau Q Q yang lainnya. Sudah ada sih sekolah yang menyediakan pendidikan karakter, tapi biasanya berharga mahal dan ngga ngikutin sistem. Dan yang ngga ngikuti sistem ya biasanya jadi terpinggirkan. Misalnya saja ada kawan yang menyekolahkan anaknya di School of Universe. Di sana dibina karakter pejuang berbasis entrepreneurship. Tapi ketika ujian, harus ikutan ujian persamaan paket B. Mengenaskan memang, tapi ya begitulah resiko para pejuang.

Setelah browsing, cura-cari ke sana ke mari, aku menemukan dua buah file pdf tentang pendidikan karakter. Pinginnya sih aku menterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, supaya lebih mudah dimengerti oleh aku sendiri maupun oleh istriku. Yah, aku coba jadikan proyek kecil-kecilan deh untuk menterjemahkannya. Mungkin secara teratur akan aku upload ke blog kecilku ini. Mudah-mudahan spacenya masih cukup. Kalo ngga cukup kayaknya harus pindah hosting nih ke yang ngasih space lebih besar hehehe. Oh iya, aslinya berjudul “Character Education: Informational Handbook & Guide” Public Schools of North Carolina yang didapat dari sini.
Oke deh aku mulai:

Mendefinisikan dan Memahami Pendidikan Karakter
Apakah Pendidikan Karakter Itu?
Pendidikan karakter adalah gerakan nasional untuk menciptakan sekolah yang membina generasi muda yang beretika, bertanggung jawab, dan perduli melalui pemodelan dan mengajarkan karakter baik dengan penekanan pada nilai universal yang kita setujui bersama. Ini adalah suatu usaha yang disengaja dan proaktif baik dari sekolah, daerah, dan juga negara untuk menanamkan siswanya pada nilai etika utama seperti menghargai diri sendiri dan orang lain, bertanggung jawab, integritas, dan disiplin diri. Ini bukanlah suatu “perbaikan cepat” atau “obat kilat untuk semua”. Dia menyediakan solusi jangka panjang pada moral, etika, dan isu akademis yang menjadi keprihatinan yang berkembang di masyarakat dan keselamatan di sekolah-sekolah kita. Pendidikan karakter boleh ditujukan pada keprihatinan kritis seperti siswa yang membolos, masalah disiplin, penggunaan obat terlarang, kekerasan berkelompok, hamil muda, dan performa akademis yang buruk. Pada kemungkinan yang terbaik, pendidikan karakter mengintegrasikan nilai positif ke setiap aspek dari hari-hari di sekolah.

Pendidikan karakter ..
  • diajarkan melalu pemodelan, suasana, dan kurikulum
  • datang dari rumah, komunitas, dan sekolah
  • adalah jalan proaktif mengadaptasi dan menggunakan materi pendidikan yang sudah ada untuk meningkatkan pemahaman dan menginspirasi pengembangan ciri karakter yang baik di semua siswa di setiap bagian pengalaman belajar mereka
  • adalah belajar untuk membuat pilihan dan keputusan yang baik
  • adalah belajar tentang hubungan positif dan pengembangannya berdasarkan perkembangan dan kedalaman karakter kita
  • adalah didasari hubungan dan budaya sekolah
  • adalah proses, bukan hanya program
    yang terbaik adalah, perubahan (reformasi) sekolah
  • adalah didasari oleh riset, teori, dan yang lebih penting lagi adalah keterlibatan guru dan siswa
  • adalah mengeluarkan yang terbaik dari kita semua, guru dan siswa.
    Sementara udah dulu segini ya, nanti di sambung lagi. Kalau ada yang mau bantuin, silahkan email ke karakter@schoolofuniverse.com untuk kerja sama penterjemahannya. Cape juga euy kalo ngerjain sendiri. Makasih, ditunggu juga komentarnya.

0 comments:

 

WHEN SUHENG TALK... Template by Ipietoon Cute Blog Design