Oleh: Iwan Gunawan
Guru SDI Salman Al Farisi Bandung
Pagi ini, sambil menyuapi anakku yang masih kecil, saya melihat sebuah iklan makanan ringan, kalau tidak salah ‘kue kering’. Dalam iklan tersebut diperlihat sekelompok anak dengan pakaian putih-putih ala pendekar dan oleh guru beladirinya setiap anak diharuskan untuk meliwati rintangan manusia yang sedang jongkok. Setelah saya cermati, dibagian bawah iklan tertera tulisan “jangan meniru adegan ini’. Secara sepintas, saya setuju dengan anjuran tersebut, sebab kalau ditiru bisa-bisa anak-anak kita jadi benjol kepalanya atau mungkin bonyok..ha..ha..ha. Tujuan dicantumkannya peringatan tersebut adalah bagus, supaya tidak terjadi kecelakaan pada anak-anak atau pemirsa yang menontonnya. Mungkin mengambil hikmah dari kejadian ‘SmackDown’ yang telah menelan banyak korban.
Tetapi setelah saya pikir dan renungkan, berapa banyak iklan yang memberi peringatan yang serupa? Berapa banyak iklan yang tidak mendidik, tetapi tidak pernah memberi peringatan untuk tidak ‘ditiru”? tampaknya hanya sedikit yang peduli pada penontonnya.
Saya sangat risih sekali melihat iklan kopi yang diperankan oleh wanita-wanita yang pamer aurat dan suara mendesah. Tetapi tak ada satupun peringatan dalam iklan tersebut, misalnya “dilarang meniru pakaian wanita yang pamer aurat’ atau ‘dilarang pamer aurat’. Tampaknya, bahaya yang ditimbulkan oleh ‘adegan melompati teman (loncat harimau)’ lebih kecil dan relative singkat efeknya dibandingkan dengan ‘pamer aurat’.
Pantas, kalau kita saat ini melihat banyak wanita yang dengan bangganya memperlihatkan auratnya…auratnya adalah sebuah kebanggaan. Oleh sebab itu, kita tidak menyalahkan ‘para pelaku’ pemerkosa secara sepihak, sebab mereka telah dicecoki dengan iklan ‘pengumbar aurat’ mulai dari minum kopi, sabun mandi, minuman energi sampai pelembab kulit.
Saya sangat setuju dengan diluncurkannya software pemblokir situs porno. Walaupun hasilnya belum bisa maksimal, minimal ada suatu keiginan untuk merubah karakter bangsa menjadi lebih baik. Tapi ngomong-ngomong, teman-teman pernah tidak untuk memprotes iklan yang berbau ‘syahwat’?
Sunday, March 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment