Wednesday, January 14, 2009

Bukan Bagian dari Kemanusiaan, Lalu Bagian dari Apa?

Oleh: Ahmad Syafii Maarif

Sumber: Republika

Adalah Gilad Atzmon (46), mantan zionis dan angkatan udara Israel, sekarang pemusik jazz kenamaan di London. Sejak hijrah meninggalkan Yerusalem tahun 1994, ia sangat tajam menggambarkan serangan brutal dan biadab pasukan Israel di Jalur Gaza dalam sebuah artikelnya awal Januari 2009 dalamThe Palestine Chronicle on line.

Di mata Atzmon, kebiadaban, kekejaman, dan kezaliman adalah kultur politik Israel sejak negara itu terbentuk tahun 1948. Mengapa? Jawaban Atzmon singkat dan langsung: karena orang Israel bukan bagian dari kemanusiaan. Saya belum menemukan ungkapan telak semacam ini dari mana pun, kecuali dari Atzmon yang dengan gigih dan penuh risiko berjuang membela rakyat Palestina yang dicintainya.

Kepindahannya ke London disebabkan protes kerasnya terhadap kebrutalan Israel dalam praktik genosida untuk menghabisi dan memusnahkan rakyat Palestina dari muka bumi. Tetapi, pemusik Yahudi ini tidak pernah percaya bahwa cita-cita busuk itu akan berlaku. Bahkan, boleh jadi sebaliknya. Orang Yahudi Israel sedang menyiapkan diri untuk mengembara ke ujung bumi tanpa peta. Siapa yang tidak terharu membaca ungkapan puitis dari seorang mantan zionis ini yang meramalkan nasib terakhir dari zionisme?

Sudah lebih setengah abad pembantaian Israel terhadap rakyat Palestina, tetapi perlawanan rakyat Palestina tidak pernah berhenti, sekalipun dengan persenjataan ala kadarnya dibandingkan mesin perang Israel yang serbacanggih dengan bantuan cukongnya, Amerika Serikat. Atzmon menulis, "Rakyat Israel tidak paham dengan dasar pokok perjuangan Palestina. Karena itu, mereka bisa saja menafsirkan perjuangan Palestina sebagai sebuah kegilaan irasional pembunuh. Dalam alam Israel, seorang Israel adalah korban tak berdosa dan orang Palestina tak lebih dari seorang pembunuh ganas dan liar."

Dalam perspektif semacam inilah, pasukan Israel dengan mata gelap telah membunuh bayi-bayi Palestina sambil bersorak-sorai. Atzmon melanjutkan, "Jelaslah, di pihak Israel tidak ada mitra untuk perdamaian."Bukankah zionisme Israel di mata Atzmon tidak menjadi bagian dari kemanusiaan seperti yang terbaca di atas?

Lalu, bagian dari apa? Anda tafsirkan sendiri. Bagi saya, penggagas dan pendukung zionisme tidak lain dari makhluk berbentuk manusia. Kejahatannya melebihi perbuatan setan dan iblis walau makhluk halus ini tidak punya bom dan mesin perang supermodern. Tentara Israel sedang berpesta membunuh siapa saja yang menjadi sasaran bom dengan persenjataan yang serbacanggih dan mematikan. Sekalipun dunia pada umumnya hanya menonton dari kejauhan dengan demo dan protes di sana-sini, di lubuk hati yang paling dalam, umat manusia sudah semakin sadar dan paham bahwa Israel zionis dipimpin oleh makhluk serupa manusia, tetapi bukan manusia.

Dengan korban mati yang hampir 1000, rakyat Palestina dan dunia beradab semakin yakin bahwa kemerdekaan Palestina sudah semakin dekat dan tidak bisa dihambat oleh kekuatan apa pun. Sejarah memang sedang bergerak ke jurusan itu, sekalipun harus dibayar oleh nyawa bocah-bocah dan orang-orang tua yang tak berdaya. "Ya Allah, mohon kabulkan doa jutaan manusia di muka bumi agar Engkau hancurkan kekuatan kaum zionis dalam baju manusia, tetapi mereka tidak pernah menjadi manusia. Amin."

0 comments:

 

WHEN SUHENG TALK... Template by Ipietoon Cute Blog Design