Monday, August 4, 2008

JUDI DAN BIAYA SEKOLAH

Oleh: Iwan Gunawan

Pagi itu, seperti biasanya anak-anak pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu, dengan diiring canda tawa dan gurauan diantara teman seperjuangnya. Betapa indahnya pagi itu.

Tapi rupanya keindahan ini tidak menjadi milik semua siswa, karena pada hari itu dua orang polisi yang berseragam preman tengah menggelandang empat orang siswa sekolah dasar yang kepergok bermain judi disaat jam belajar.

Mereka tidak lagi mengiringi hari ini dengan senyum dan canda riang, melainkan dengan tangisan dan perasaan takut, apalagi polisi memiliki barang bukti yang cukup kuat untuk menjerat mereka dengan hukuman yaitu uang ribuan rupiah dan kartu remi. Lengkaplah sudah penderitaan anak-anak ini.

Ditengah tangisan dan perasaan takut yang mengelayuti mereka berempat, polisi mencoba mengungkap motif yang mendasari perbuatannya. Tetapi, alangkah mengejutkannya, mereka berjudi bukan untuk senang-senang, melainkan mereka mengumpulkan hasil kemenangan judi untuk membayar uang sekolah!

Ironi memang mendengar hal tersebut. Ditengah perbuatan tidak tercela yang dilakukannya, tersimpan niat mulia untuk melanjutkan sekolah. Lalu siapakah yang salah dengan keadaan semua ini. Jawabanya tentu sangat komplek, selain masalah pendidikan moral yang kurang bermakna, orang tua tidak bisa menjadi teladan anak, hingga lingkungan sekitar sekolah yang tidak kondusif.

Jangan biarkan anak menjadi korban keambisian program pendidikan, orang tua, dan pemuas nafsu lingkungan sekitar anak.

0 comments:

 

WHEN SUHENG TALK... Template by Ipietoon Cute Blog Design