Beberapa bulan yang lalu, saya sempat menyaksikan wawancara di sebuah tv swasta dengan artis berlabel JUVE alias Julia Veres. Sebenarnya wawancara tersebut tidaklah terlalu istimewa, sebab dia bukan tokoh politik ataupun pejabat tinggi. Akan tetapi yang menarik perhatian saya adalah judul dari wawancara tersebut adalah ‘album berbonus kondom”? apa maksudnya ya?
Sang artis dalam wawancara tersebut terlihat ‘pede’ dan tidak canggung sekalipun dengan judul yang dibahas, bahkan cenderung membenarkan pendapatnya sendiri, maklum ‘album’ yang berbonus tersebut adalah album milik dia sendiri.
Secara sepintas, alasan yang dikemukakan sang artis berkaitan dengan latar belakang pemberian bonus tersebut ‘masuk akal’ dan ‘sangat mulia’ yaitu ingin mencegah penularan HIV dan Perilaku seks bebas. Lalu untuk siapa ‘album’ tersebut ditujukan? Bisakah sang artis menjamin bahwa yang membeli adalah orang-orang yang sudah menikah? Sang artis pun tergagap mendengar pertanyaan ini.
Pemberian kondom sebagai bonus pada album yang dijual bebas, secara langsung atau tidak akan mendorong dan menyuruh orang untuk memanfaatkan ‘barang tersebut’ secara sembarangan dan tidak terkendali. Sejalankah pikiran masyarakat dengan artis yang mengeluarkan album tersebut, bahwa ‘bonus’ tersebut digunakan untuk menghidari HIV dan bukan digunakan untuk melakukan seks bebas? Gak ada jaminan! efek yang jelas adalah ‘bonus’ tersebut telah menjadi fasilitas untuk melakukan seks bebas. Hal ini diperparah dengan tampilan pakaian artis tersebut pada saat diwawancara yang menampilkan sisi-sisi keindahan tubuh dan sensualitas sang Juve.
Saya pikir, apakah nggak ada bonus lain yang lebih bermanfaat untuk menciptakan karakter anak muda Indonesia yang lebih baik? Masak sih harus kondom? Betapa banyak bonus yang bisa kita tawarkan untuk meningkatkan penjualan ‘album’, bisa umroh bareng, beli 1 dapat 2, gratis t-shirt, atau barang-barang lain yang lebih bermanfaat! Atau sang artis mungkin telah itung-itungan keuntungan? Bahwa dengan memberikan ‘bonus’ yang murah meriah, maka keuntungan yang didapat bisa lebih besar (walaupun albumnya gak jadi best seller?). wallahu alam.
Ayo ciptakan kaum muda indoneisa, sebagai kaum yang otaknya gak ngeres, yang hanya gumbar urusan syahwat. Kembangkan kreativitasnya dan cerdaskan pikirannya. Ayo..bangkit kaum muda indonesia
Tuesday, May 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment