Monday, October 1, 2007

Pendidikan Politik dan Demokrasi Sejak Dini

Malang (14/8/07)-Pendidikan politik dan demokrasi seharusnya ditanamkan sejak usia dini. Saat ini sering terjadi dalam kehidupan kita dan di masyarakat perselisihan antar anggota keluarga, antar siswa, rapat yang ricuh, berbagai macam demonstrasi yang panas dan beringas. Juga kericuhan dalam pertandingan, pilkades, pilkada, sampai pilpres.

Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat yang saling serang sampai baku hantam, perkelahian antar kampung, antar pelajar dan antar etnis. Berlatar belakang masalah ini mendorong persatuan guru-guru RA/TK se Kabupaten Malang menggelar acara seminar sehari yang bertema, Peran Guru RA/TK dalam Pendidikan Politik dan Demokrasi di Bawah Kibaran Sang Merah Putih. Acara ini kerjasa Ikatan Guru Raudlatul Athfal (RA) Kab.Malang dengan Kesbang dan Linmas kab.Malang. Bertempat di DEKOPIN Kab.Malang acara secara resmi di buka oleh Bupati Malang Sujud Pribadi, selasa (14/8).

Dalam sambutannya Bupati Malang menyampaikan bahwa peran guru RA/TK sangat membantu Pemerintah Kabupaten Malang. Terimakasih kepada guru TK yang telah mendidik dengan kesabaran walaupun dengan waktu yang singkat dan keterbatasan fasilitas. Apa yang telah dilakukan oleh Guru-guru RA/TK harus ditindak lanjuti oleh para orang tua di rumah. Maju dan tidaknya negara ditentukan oleh sejauh mana tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik putra-putri mereka, demikian ungkap Bupati. Dalam sambutannya Bupati juga menyampaikan rasa iba dan kekecewaannya melihat saat ini banyak anak-anak usia sekolah yang diajari untuk meminta-minta di jalan-jalan, betapa tidak bertanggung jawabnya orang tua mereka. Tidak sedikit pula keluarga yang kondisi ekonominya tidak mampu tetapi memiliki anak banyak.

Bupati berharap dengan kegiatan seminar sehari ini dapat meningkatkan kualitas profesionalisme Guru-guru RA/BA/TA/TK/PAUD dan elemen masyarakat yang peduli terhadap peran wanita berpolitik dalam mengatasi problematik yang ada, mengantarkan generasi wanita yang tangguh, meningkatkan kepribadian yang bermoral dan mandiri dalam berpolitik, untuk memberdayakan semua wanita/gender agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan pro aktif menjawab tantangan jaman yang selalu berubah, dapat mengembangkan pola pikir dan pola tindak sebagai warga negara berdasarkan pada konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam laporannya Ketua Panitia Penyelenggara Ibu Ari Wahyu Astuti menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya acara seminar sehari ini bukan bermaksud mengajak Guru-guru TK dalam kegiatan politik praktis namun berdasarkan keinginan para Guru-guru TK se Kab.Mlg yang haus menambah ilmu, wawasan dan untuk meningkatkan SDM. Karena mereka yang berperan aktif dalam mendidik anak yang santun serta menanamkan nilai-nilai politik dan demokrasi kepada anak didik.

Ibu Ari juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Bupati Malang yang telah memberikan perhatiannya dengan diberikannya insentif kepada seluruh Guru-guru TK se Kab.Malang. Acara seminar ini diikuti oleh Guru-guru TK Muslimat sebanyak 30 orang, TK Aisiyah sebanyak 15 orang, TK PKK sebanyak 10 orang, TK Persit sebanyak 10 orang, TK Bayangkari sebanyak 10 orang, Pemerhati anak sebanyak 10 orang serta TK RA sebanyak 100 orang.

Adapun materi seminar yang akan disampaikan antara lain: Pendidikan Politik dan Demokrasi yang disampaikan dari Kesbang dan Linmas, Pendidikan Anak Ramah Gender disampaikan oleh Dra. Mufidah. M.Ag, Pendidikan Karakter Bekal Dasar Kehidupan Demokrasi disampaikan oleh Drs, Luqman Hakim. Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kab.Malang, Kepala Kantor Depag Kab.Malang, Kepala Kesbang dan Linmas Kab.Mlg, Tim penggerak PKK, Ketua IGRA Kab.Mlg, Ketua DEKOPIN Kab.Mlg, Camat Dau serta Organisasi TK se Kab.Mlg.(Humas) Malang (14/8/07)-Pendidikan politik dan demokrasi seharusnya ditanamkan sejak usia dini.

Saat ini sering terjadi dalam kehidupan kita dan di masyarakat perselisihan antar anggota keluarga, antar siswa, rapat yang ricuh, berbagai macam demonstrasi yang panas dan beringas. Juga kericuhan dalam pertandingan, pilkades, pilkada, sampai pilpres. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat yang saling serang sampai baku hantam, perkelahian antar kampung, antar pelajar dan antar etnis. Berlatar belakang masalah ini mendorong persatuan guru-guru RA/TK se Kabupaten Malang menggelar acara seminar sehari yang bertema, Peran Guru RA/TK dalam Pendidikan Politik dan Demokrasi di Bawah Kibaran Sang Merah Putih.

Acara ini kerjasa Ikatan Guru Raudlatul Athfal (RA) Kab.Malang dengan Kesbang dan Linmas kab.Malang. Bertempat di DEKOPIN Kab.Malang acara secara resmi di buka oleh Bupati Malang Sujud Pribadi, selasa (14/8). Dalam sambutannya Bupati Malang menyampaikan bahwa peran guru RA/TK sangat membantu Pemerintah Kabupaten Malang. Terimakasih kepada guru TK yang telah mendidik dengan kesabaran walaupun dengan waktu yang singkat dan keterbatasan fasilitas. Apa yang telah dilakukan oleh Guru-guru RA/TK harus ditindak lanjuti oleh para orang tua di rumah.

Maju dan tidaknya negara ditentukan oleh sejauh mana tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik putra-putri mereka, demikian ungkap Bupati. Dalam sambutannya Bupati juga menyampaikan rasa iba dan kekecewaannya melihat saat ini banyak anak-anak usia sekolah yang diajari untuk meminta-minta di jalan-jalan, betapa tidak bertanggung jawabnya orang tua mereka. Tidak sedikit pula keluarga yang kondisi ekonominya tidak mampu tetapi memiliki anak banyak.

Bupati berharap dengan kegiatan seminar sehari ini dapat meningkatkan kualitas profesionalisme Guru-guru RA/BA/TA/TK/PAUD dan elemen masyarakat yang peduli terhadap peran wanita berpolitik dalam mengatasi problematik yang ada, mengantarkan generasi wanita yang tangguh, meningkatkan kepribadian yang bermoral dan mandiri dalam berpolitik, untuk memberdayakan semua wanita/gender agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan pro aktif menjawab tantangan jaman yang selalu berubah, dapat mengembangkan pola pikir dan pola tindak sebagai warga negara berdasarkan pada konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam laporannya Ketua Panitia Penyelenggara Ibu Ari Wahyu Astuti menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya acara seminar sehari ini bukan bermaksud mengajak Guru-guru TK dalam kegiatan politik praktis namun berdasarkan keinginan para Guru-guru TK se Kab.Mlg yang haus menambah ilmu, wawasan dan untuk meningkatkan SDM. Karena mereka yang berperan aktif dalam mendidik anak yang santun serta menanamkan nilai-nilai politik dan demokrasi kepada anak didik.

Ibu Ari juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Bupati Malang yang telah memberikan perhatiannya dengan diberikannya insentif kepada seluruh Guru-guru TK se Kab.Malang. Acara seminar ini diikuti oleh Guru-guru TK Muslimat sebanyak 30 orang, TK Aisiyah sebanyak 15 orang, TK PKK sebanyak 10 orang, TK Persit sebanyak 10 orang, TK Bayangkari sebanyak 10 orang, Pemerhati anak sebanyak 10 orang serta TK RA sebanyak 100 orang.

Adapun materi seminar yang akan disampaikan antara lain: Pendidikan Politik dan Demokrasi yang disampaikan dari Kesbang dan Linmas, Pendidikan Anak Ramah Gender disampaikan oleh Dra. Mufidah. M.Ag, Pendidikan Karakter Bekal Dasar Kehidupan Demokrasi disampaikan oleh Drs, Luqman Hakim. Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kab.Malang, Kepala Kantor Depag Kab.Malang, Kepala Kesbang dan Linmas Kab.Mlg, Tim penggerak PKK, Ketua IGRA Kab.Mlg, Ketua DEKOPIN Kab.Mlg, Camat Dau serta Organisasi TK se Kab.Mlg.(Humas)

0 comments:

 

WHEN SUHENG TALK... Template by Ipietoon Cute Blog Design